loading...

Satu Kampret Bertobat, Beribu Cebong Bersorak. TGB Dukung Jokowi 2 Periode

loading...
loading...



Nama Tuan Guru Bajang (TGB) alias Muhammad Zainul Majdi sedang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini. Penyebabnya, Gubernur Nusa Tenggara Barat ini sudah memberikan pernyataan mendukung kepemimpinan Presiden Jokowi terus berlanjut hingga 2 periode.

Padahal, dulunya TGB adalah pendukung Prabowo. TGB adalah anggota tim pemenangan untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pilpres 2014. Lebih tepatnya, TGB adalah ketua tim pemenangan Prabowo di NTB. Saat itu, TGB berhasil memberikan kemenangan untuk Prabowo di NTB sebesar 72,45% suara. Jokowi kalah telak di NTB.


Adapun dasar TGB mengubah haluan politiknya, dari mendukung Prabowo tiba-tiba jadi berbalik mendukung Jokowi yang merupakan rival politik Prabowo adalah, TGB melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Jokowi bersama segenap jajarannya sudah bekerja keras menghasilkan karya-karya di NTB.

"Jadi keputusan apa pun itu harus mempertimbangkan kemaslahatan bangsa, umat, dan akal sehat. Keseluruhan dari 3 hal ini menurut saya, pantas dan fair kalau kita beri kesempatan kepada Bapak Presiden Jokowi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang selama 4 tahun ini beliau mulai. Dua periode secara common sense dan empirik yang saya alami, waktu yang lumayan fair bagi seorang pemimpin. Beliau layak dan pantas diberi kesempatan 2 periode," kata TGB saat berkunjung ke redaksi Transmedia pada hari Rabu,4 Juli 2018.

TGB memberikan contoh tentang percepatan pembangunan di NTB, khususnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. TGB khawatir pembangunan itu akan terhenti ketika ada pergantian kepemimpinan dalam hal ini adalah pergantian Presiden.

"Saya tidak bisa membayangkan kalau KEK Mandalika yang sekarang sedang berlari ini lalu terjadi pergantian kepemimpinan di tingkat nasional, bisa saja mandek atau stuck dan itu cost-nya besar sekali. Tidak hanya cost infrastruktur yang sudah terbangun, tapi juga sosial," kata TGB yang adalah kader Partai Demokrat.

Seru khan jadinya. Ketua kampret di NTB tiba-tiba mendukung Jokowi dengan alasan yang sangat mengharukan seperti ini. Terlepas dari TGB tulus atau tidak. TGB berpolitik licik atau tidak, yang jelas semua yang dikatakan TGB ini memang benar adanya. Data dan fakta sudah membuktikan itu semua dan tak ada yang bisa menyanggahnya termasuk kaum pembenci yang selama ini begitu anti terhadap Jokowi.

Berbagai reaksi langsung bermunculan menanggapi hal ini. Heboh di kedua belah pihak. Pihak Jokower jelas bersorak kegirangan dengan bertambahnya dukungan. Sedangkan pihak sebelah jelas kelonjotan kejang-kejang, mulai dari tak percaya sampai emosi jiwa makan tak enak, tidurpun tak nyenyak gara-gara kehilangan salah satu anggota tim pemenangannya. Kepala suku pula. TGB bikin heboh. Hahahaha…..

Berikut ini akan saya sajikan komentar-komentar dari partai-partai yang ada. Mulai dari komentar mendukung sampai komentar sakit hati ciri khas kaum pembenci.

Partai Demokrat tempat TGB bernaung berusaha memberikan jawaban tegar menanggapi hal ini. Demokrat yang sampai sekarang belum memutuskan dukungan di pilpres 2019 menanggapi dingin tentang TGB yang berbalik mendukung Jokowi.

"Kami tidak kaget dengan manuver TGB, tidak masalah dan tidak mengganggu sama sekali bagi Demokrat," kata Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, Kamis, 5 Juli 2018.

Beneran nih tanggapannya cuek seperti itu??? TGB kan kader Demokrat. Masa Demokrat ngga bisa meyakinkan kadernya sendiri??? Wakakakaka….. Ngompor-ngomporin mode on.

Sementara itu, politikus PDIP Tjahjo Kumolo sangat memahami alasan TGB mendukung Jokowi dua periode. Di mata Tjahjo Kumolo, TGB paham betul tentang pembangunan yang dilakukan Jokowi. Karena itu, dukungan TGB ke Jokowi bukanlah hal yang perlu diributkan.

"Sebagai gubernur (TGB) yang sudah 4 tahun berinteraksi dengan Pak Jokowi sebagai presiden, memahami visi dan misi Jokowi, yang mana Pak Presiden juga nggak membedakan antar daerah, di mana fokus pembangunannya adalah Indonesia-sentris, termasuk NTB. Oleh Pak Gubernur dan masyarakat NTB dirasakan manfaatnya, untuk masyarakat NTB khususnya. Jadi kalau Pak Gubernur NTB mengapresiasi kepemimpinan Jokowi, ya suatu hal yang wajar," kata Tjahjo di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 5 Juli 2018.

PPP dan PKB juga menyambut gembira dukungan TGB yang dinilai bisa makin mempertegas bahwa Jokowi memiliki kedekatan dengan umat Islam, mengingat Jokowi selama ini selalu diserang dengan isu anti-Islam.

"Dukungan ini makin menepis prasangka bahwa Pak Jokowi itu anti-Islam dan tidak memperhatikan kepentingan serta aspirasi umat Islam," tutur Sekjen PPP Arsul Sani.

Golkar, lewat Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily juga menganggap perubahan sikap TGB ini sebagai hal yang sangat positif.

"Positif dan bagus sekali untuk memperkuat pemenangan Pak Jokowi dalam Pilpres 2019. Sebagaimana yang kita tahu bahwa NTB merupakan daerah di mana Pak Jokowi dalam Pilpres 2014 kalah," kata Ace.

PAN justru menilai dukungan TGB ke Jokowi ini sebagai hal yang aneh. Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay ragu bahwa dukungan ini akan berpengaruh terhadap kemenangan Jokowi.

"Aneh juga sebetulnya. Sebab, selama ini, TGB terkesan menginginkan perubahan. Buktinya, beliau banyak keliling Indonesia. Bahkan saya dengar sudah ada jaringan relawan di banyak wilayah," ucap Saleh.

Gerindra yang selama ini menjadi pihak oposisi Jokowi mengaku kaget dengan sikap TGB yang seperti ini. Kaget ni yeeeee.....

"Terus terang, ini agak mengagetkan kenapa Pak TGB tiba-tiba ada di kubu Pak Jokowi. Apalagi kelompok ulama, kan pihak yang sejalan dengan Pak TGB tidak berpihak kepada Pak Jokowi, kan," kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade.


PKS, yang selama ini juga selalu nyinyirin Jokowi, berusaha tidak kaget dengan perubahan sikap TGB. Kenapa saya katakan PKS berusaha tidak kaget??? PKS berusaha menampakkan ketegaran hati, tapi ujung-ujungnya ngancam dan nyumpahin juga. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengingatkan langkah TGB mendukung Jokowi akan dicatat umat.

"Tidak mengagetkan. Di politik semua bisa terjadi. Tapi umat akan mencatat dengan baik," kata Mardani.

PBB, eks partai yang pernah jadi kendaraan politik TGB saat jadi anggota DPR periode 2004-2009 dan saat maju dalam Pilgub NTB 2008. PBB menyebut TGB pintar mencari momen. Ketua Bidang Pemenangan Presiden PBB Sukmo Harsono mengaku tak heran atas sikap TGB yang seperti ini. Tak heran tapi ngomel-ngomel, itulah PBB.

"Dulu baru selesai kuliah kembali ke Indonesia pas milih momen bergabung dengan PBB dan duduk sebagai anggota DPR RI. Kemudian di momen yang pas dapat dukungan maju pilgub dari PBB dan menang. Berikutnya tinggalkan PBB gabung ke Demokrat untuk dapat maju lagi di pilgub periode kedua. Sekarang setelah hampir habis jabatannya sangat cerdas berbeda pendapat dengan Demokrat, beliau mendukung Pak Jokowi," kata Sukmo.

Tanggapan lucu juga diberikan Persaudaraan Alumni (PA) 212 melalui jubir mereka Novel Bamukmin yang mengaku tak kaget dengan tindakan TGB ini. Sekalipun mengaku tak kaget, PA 212 akan menghapus nama TGB dari daftar calon presiden hasil Rakornas PA 212. Novel menyebut dukungan terhadap Jokowi tidak bisa ditoleransi.

"Akan kami coret kalau memang dia positif mendukung Jokowi. Karena buat kami itu harga mati untuk tidak mendukung Jokowi," kata Novel.

Lhaaaa….. mengaku tak kaget tapi kejang-kejang gondok abis ke TGB. Itulah PA 212.

Lucu-lucu ya tanggapannya. Ada yang girang, ada juga yang emosi. Ada yang tidurnya makin nyenyak, ada juga yang tak bisa tidur saking jengkelnya. Ini baru tanggapan partai lho. Belum lagi tanggapan netizen yang tak kalah hebohnya. Bisa senyum-senyum sendiri saat kita membacanya komen-komen mereka di medsos. Seru.

Yang jelas, daftar kebahagiaankupun bertambah. Dulu, saat Pilkada, aku begitu bahagia melihat PKS nyungsep di kandangnya sendiri yaitu Jawa Barat. Hari ini, aku juga sangat gembira melihat kampret kejang-kejang di sarangnya.

Lagi-lagi bahagia itu memang sederhana. Sesederhana melihat satu kampret bertobat, seribu cebong bersorak bahagia. Semua akan kecebong pada waktunya. Jokowi 2 periode. Amin.



loading...

0 Response to "Satu Kampret Bertobat, Beribu Cebong Bersorak. TGB Dukung Jokowi 2 Periode"

Posting Komentar